Dunia adalah lahan ujian dan lahan perjuangan bagi manusia. Di tempat inilah manusia dituntut untuk memperjuangkan dirinya agar selalu berada dalam ketaatan kepada-Nya dan agar selalu menjauhi segala bentuk kemaksiatan kepada-Nya. Aneka kebaikan yang dilakukan seorang manusia niscaya akan mendapatkan ganjaran setimpal. Ukuran balasan kebaikan akan sama dengan kadar kebaikan yang dilakukan, tidak dikurangi dan ditambah. Keburukan pun demikian, balasannya akan sebanding dengan kadar keburukan yang dijalankannya.
Agar mampu menjalankan ketaatan tersebut, Allah Swt. memberikan panduan, kekuatan, dan beragam potensi agar manusia bisa beraktifitas, berpikir, dan mampu memilih antara yang hak dan yang batil. Dengan kekuatan akal dan jiwanya tersebut, manusia dapat menentukan sendiri jalan mana yang akan dilikuti. Ketika kemalasan datang, rasa jenuh menghampiri, manusia akan kesulitan untuk menempuh jalan yang dapat menyampaikannya kepada Allah, bahkan sebaliknya, dia akan terjerumus ke dalam jerat-jerat setan dan mengikuti tipu dayanya. Jika sudah demikian, ketaatan kepada Allah Ta’ala tidak akan bisa dijalankan. Adapun ketidaktaatan kepada-Nya dan beragam maksiat akan mampu dikerjakan tanpa beban. Namun, bagalimana pun amal yang dikerjakan manusia, Allah Ta’ala niscaya akan membalasnya dengan sangat tepat. Sesungguhnya, Allah Maha adil dan tidak mungkin mengingkari janji-Nya. (Al Ummatu Baina Sintain al lbtila wal Amal dan Al Wasith li Sayyid At Tanthaw)
Panduan Amal
Bagaimana memanfaatkan keberkahan waktu sehingga kita menjadi manusia produktif? Ada beberapa tips yang dapat dilakukan, antara lain:
- memiliki rencana dan gambaran yang jelas tentang amal akan dilakukan sehingga timbul kesungguhan dalam melaksanakannya;
- setelah mempunyai rencana yang matang, hal berikutnya adalah istikamah dalam menjalaninya;
- memusatkan perhatian kepada hal-hal yang kita tuju (konsentrasi penuh) dan menahan diri dari segala bentuk godaan yang mengganggu;
- apabila pekerjaan yang dilakukan terasa mandeg dan menjenuhkan, tidak salahnya apabila kita mencari suasana baru atau tempat yang lebih nyaman sehingga akan memberikan pengaruh positif bagi pekerjaan yang tengah dijalani;
- sebanyak apapun yang harus dikerjakan, jangan sampai terbesit dalam hati untuk menunda-nunda pekerjaan yang sudah ada di depan mata, kecuall ada hal yang lebih wajib yang harus segera dikerjakan;
- mendahulukan pekerjaan yang lebih utama: Jangan sampal terbalik, pekerjaan yang seharusnya diutamakan menjadi diakhirkan;
- berhusnuzhan atau berprasangka balik bahwa kita mampu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik dan tepat waktu;
- menjaga kondisi tubuh dan otak dengan menunaikan hak-haknya, seperti mendapatkan istirahat atau mendapatkan suplai makanan yang bergizi dan sesuai kebutuhan tubuh;
- menjaga kualitas ruhiyah dengan memperbanyak zikir, membaca dan mendengarkan Al Qur’an, atau menyimak nasihat-nasinat agama yang menyejukkan.