Apa Itu Jin?

Jin adalah salah satu mahkluk Allah yang memiliki alam tersendiri yang tidak sama dengan manusia maupun alam malaikat. Mahluk ini dinamakan jin karena mereka tidak terindra oleh mata, mereka diciptakan dari api sebelum Allah Swt. menciptakan manusia. Dengan demikian, jin lebih tua usianya daripada manusia. Keberadaan jin diungkapkan dalam Al Qur’an, hadis Nabi saw, dan dari apa yang dilihat oleh manusia pada zaman dahulu atau sekarang. Adakalanya seseorang mellhat sesuatu yang menakutkan sehingga tidak sedikit yang mengira bahwa itu adalah penampakan arwah orang yang telah meninggal. Padahal mahkluk tersebut boleh jadi adalah jin yang menampakkan diri dengan berbagai bentuk untuk mengganggu manusia. Hal ini sangat mungkin terjadi karena jin memiliki kemämpuan untuk menyerupai manusia maupun binatang.

Sesungguhnya, Allah Swt. telah memberi kekuasaan kepada Nabi Sulaiman as, untuk menundukkan Jin sehingga mereka taat kepada perintahNya. Namun demikian, tidak sedikit Manusia yg bersekongkol dan menjadi budak kalangan jin. Mereka pun jatuh pada perbuatan syirik. Persekongkolan Itu berlanjut dalam beragam bentuk dan terus berlangsung sejak dahulu sampai sekarang. mulai dari bentuk praktek dukun, paranormal, sihir, dan sebagainya.

Penyesatan manusia oleh kalangan jin pada hakikatnya adalah wujud dari sumpah mereka dihadapan Allah Swt. ketika mereka terusir dari surga. Tipu daya dari kalangan Jin akan mengenai setiap manusia, kecuali hamba-hamba Allah yang ikhlas. Maka Kita layak berlindung kepada Allah Swt. agar Dia berkenan melimpahkan taufik dan penjagaan-Nya sehingga kita bisa selamat dari gangguan jin dan bala tentaranya. ( disarikan dari kitab Alamul Jin was Syayatin)

Panduan Amal

Tips agar terhindar dari gangguan jin dan sekutunya, antara lain:

  1. Senantiasa menjaga kewajiban agama dan menjauhi dari yang diharamkan agama;
  2. menjaga shalat fadhu;
  3. rutin melaksanakan shalat sunnah;
  4. senantiasa membaca surat Al Baqarah dan Ali imran, sesungguhnya setan lari dari rumah yang didalamnya sering dibacakan surat tersebut.
  5. membaca ayat Kursi;
  6. membaca Surat Al lkhlas, Al Falaq, dan An Nas pada waktu pagi dan petang;
  7. senantiasa berzikir kepada Allah karena setan lari dari hamba yang selalu berzikir;
  8. melarang anak-anak bermain ketika menjelang matahari terbenam karena jin banyak berkeliaran;
  9. senantiasa memohon kepada Allah Swt. supaya dijauhkan dari gangguan nya;
  10. senantiasa membaca zikir pagi dan petang sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi.

Duniawi

Dunia adalah lahan ujian dan lahan perjuangan bagi manusia. Di tempat inilah manusia dituntut untuk memperjuangkan dirinya agar selalu berada dalam ketaatan kepada-Nya dan agar selalu menjauhi segala bentuk kemaksiatan kepada-Nya. Aneka kebaikan yang dilakukan seorang manusia niscaya akan mendapatkan ganjaran setimpal. Ukuran balasan kebaikan akan sama dengan kadar kebaikan yang dilakukan, tidak dikurangi dan ditambah. Keburukan pun demikian, balasannya akan sebanding dengan kadar keburukan yang dijalankannya.
Agar mampu menjalankan ketaatan tersebut, Allah Swt. memberikan panduan, kekuatan, dan beragam potensi agar manusia bisa beraktifitas, berpikir, dan mampu memilih antara yang hak dan yang batil. Dengan kekuatan akal dan jiwanya tersebut, manusia dapat menentukan sendiri jalan mana yang akan dilikuti. Ketika kemalasan datang, rasa jenuh menghampiri, manusia akan kesulitan untuk menempuh jalan yang dapat menyampaikannya kepada Allah, bahkan sebaliknya, dia akan terjerumus ke dalam jerat-jerat setan dan mengikuti tipu dayanya. Jika sudah demikian, ketaatan kepada Allah Ta’ala tidak akan bisa dijalankan. Adapun ketidaktaatan kepada-Nya dan beragam maksiat akan mampu dikerjakan tanpa beban. Namun, bagalimana pun amal yang dikerjakan manusia, Allah Ta’ala niscaya akan membalasnya dengan sangat tepat. Sesungguhnya, Allah Maha adil dan tidak mungkin mengingkari janji-Nya. (Al Ummatu Baina Sintain al lbtila wal Amal dan Al Wasith li Sayyid At Tanthaw)

Panduan Amal

Bagaimana memanfaatkan keberkahan waktu sehingga kita menjadi manusia produktif? Ada beberapa tips yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. memiliki rencana dan gambaran yang jelas tentang amal akan dilakukan sehingga timbul kesungguhan dalam melaksanakannya;
  2. setelah mempunyai rencana yang matang, hal berikutnya adalah istikamah dalam menjalaninya;
  3. memusatkan perhatian kepada hal-hal yang kita tuju (konsentrasi penuh) dan menahan diri dari segala bentuk godaan yang mengganggu;
  4. apabila pekerjaan yang dilakukan terasa mandeg dan menjenuhkan, tidak salahnya apabila kita mencari suasana baru atau tempat yang lebih nyaman sehingga akan memberikan pengaruh positif bagi pekerjaan yang tengah dijalani;
  5. sebanyak apapun yang harus dikerjakan, jangan sampai terbesit dalam hati untuk menunda-nunda pekerjaan yang sudah ada di depan mata, kecuall ada hal yang lebih wajib yang harus segera dikerjakan;
  6. mendahulukan pekerjaan yang lebih utama: Jangan sampal terbalik, pekerjaan yang seharusnya diutamakan menjadi diakhirkan;
  7. berhusnuzhan atau berprasangka balik bahwa kita mampu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik dan tepat waktu;
  8. menjaga kondisi tubuh dan otak dengan menunaikan hak-haknya, seperti mendapatkan istirahat atau mendapatkan suplai makanan yang bergizi dan sesuai kebutuhan tubuh;
  9. menjaga kualitas ruhiyah dengan memperbanyak zikir, membaca dan mendengarkan Al Qur’an, atau menyimak nasihat-nasinat agama yang menyejukkan.